Kamis, 26 April 2012

Kata Bermakna Denotasi dan Konotasi

1.  Denotasi
Makna Denotasi adalah makna yang sebenarnya (makna secara eksplisit). Makna wajar (sebenarnya) ini adalah makna yang sesuai dengan kondisi yang apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif dan lugas.

Contoh : Mata                           (mata manusia)
              Kepala                        (kepala manusia)
              Genting                       (atap rumah)

2.  Konotasi
Makna konotasi adalah makna kiasan, yaitu makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Jadi makna konotasi adalah makna kiasan atau makna di balik makna sebenarnya.
Contoh : Menggantungkan diri   (sumber nafkah)
              Kepala Sekolah           (pimpinan sekolah)
              

Dongeng

Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh). Dongeng merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berfungsi untuk menghibur, di dalamnya juga mengandung unsur pendidikan terutama pendidikan moral.

Berdasarkan isinya, dongeng terdiri atas 5 macam yaitu sebagai berikut :


1.   Fabel, yaitu dongeng yang berisi tentang dunia binatang
      Contoh : Dongeng "Kancil dengan Buaya"
                    Dongeng "Kancil Mencuri Mentimun"

2.   Legenda, yaitu dongeng yang berhubungan dengan keajaiban alam, biasanya berisi tentang kejadian suatu    tempat
     Contoh : Malin Kundang
                   Batu Menangis
                   Sangkuriang

3.  Mite / Mitos, yaitu cerita yang berkaitan dengan kepercayaan kuno, menyangkut kehidupan dewa-dewa, atau kehidupan makhluk halus.
     Contoh : Nyi Roro Kidul

4.  Sage, yaitu karya sastra yang mengandung unsur-unsur sejarah dan kepahlawanan dengan tokoh legendaris.
     Contoh : Hang Tuah
                   Ciung Wanara

Jika, ingin mencari berbagai contoh dongeng, klik aja di sini :
 http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=category&id=34&Itemid=53


Jumat, 20 April 2012

Pantun

Pantun termasuk jenis sastra yang terikat dengan aturan. Pantun biasanya digunakan untuk mengungkapkan isi hati dan untuk menasehati. Ciri-ciri pantun sebagai berikut :

  1. Satu baris terdiri atas 8 - 12 suku kata
  2. Bersajak ab ab
  3. Satu bait terdiri dari 4 baris
  4. Baris pertama dan kedua disebut sampiran, baris ketiga dan keempat disebut isi

Berikut ini contoh pantun :

Lari pagi di dekat sendang
Menyusuri sawah penuh rumput
Hati siapa yang tak senang
Melihat si buah hati begitu imut

Kunang-kunang lampunya merah
Terang bersinar sampai tak tampak
Siapa punya anak sholehah
Pasti manfaat di akhirat kelak

Bahasa Indonesia, begitu sulitkah..??

Sebagai warga Indonesia, kita sepatutnya mencintai Bahasa Indonesia dengan sepenuh hati. Selain itu, menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar menunjukkan bahwa kita cinta Indonesia. Banyak orang beranggapan, jika kamu kuliah maka jangan ambil jurusan Bahasa Indonesia. Guru Bahasa Indonesia ga payu (tidak laku). Sungguh ironis...??? Menganggap jurusan Bahasa Indonesia tidak ada gunanya. Bagiku, kuliah jurusan Bahasa Indonesia sangat menantang dan banyak peluang untuk sukses. Mereka yang beranggapan bahwa Guru Bahasa Indonesia tidak akan dibutuhkan, itu salah kaprah. Justru, dengan jarangnya orang yang mengambil jurusan Bahasa Indonesia, malah kesempatan dan peluang menjadi Guru Bahasa Indonesia terbuka lebar. Apalagi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mapel yang di-UAN-kan. 
Memang betul kata media massa, bahwa angka ketidaklulusan yang terbesar ke-2 adalah Mapel Bahasa Indonesia. Itu betul sekali. Menurut pengalamanku ketika kuliah, materi bahasa Indonesia memang sangat sulit. Mulai dari sejarah bahasa, teori bahasa, teori bahasa sastra, sampai hakikat kata dan bahasa, itu semuanya memang butuh pemikiran yang ekstra keras. Tetapi sebagai bahasa kesatuan, seharusnya kita tidak menganggap bahwa Bahasa Indonesia itu sulit. Sebagai generasi muda, seharusnya kita